Minggu, 30 Desember 2012

Music Industry - Advancement & Deterioration

Pada masa lalu, penyanyi atau band-band yang ada mempunyai teknik vocal dan musikalitas yang bagus, sehingga lagu-lagu mereka sampai dengan saat ini masih bisa kita dengarkan di berbagai radio dan anehnya meskipun sudah kita dengar puluhan atau mungkin ratusan kali, kita tidak merasa bosan mendengarkan lagu-lagu tersebut. Sebut saja The Beatles, band ini sudah menghipnotis para penggemarnya di seluruh dunia dengan hits lagu-lagumya. Di Indonesia sendiri ada kumpulan para penggemar The Beatles yang secara rutin juga menggelar acara dan tentunya membawakan lagu-lagu hits mereka.

The Beatles hanya sebuah contoh kecil band legendaries yang lagu-lagunya masih sering kita dengar di radio atau kita koleksi di playlist gadget kita. Selain itu masih ada Queen, Rolling Stones, White Lion, Fire House, Michael Jackson atau Guns N Roses yang barus saja menggelar konsernya di Indonesia dan masih banyak lagi yang lainnya. Penulis sendiri tidak dilahirkan pada masa-masa band-band itu berjaya, tapi lagu-lagu mereka bisa dikenal oleh semua kalangan tidak terbatas oleh usia dan waktu meskipun mereka sudah berganti personil, vakum bermusik atau bahkan sudah bubar dan tiada, tapi karya karya mereka tetap abadi sampai sekarang. Di Indonesia sendiri kita pasti mengenal lagu-lagu Iwan Fals, Koes Plus, Slank, Nike Ardila, dan yang lainnya. Mereka semua mempunyai musikalitas yang bagus dan lagu-lagu mereka masih sering kita dengar juga di radio-radio yang menyiarkan lagu-lagu lawas. Kita ambil contoh Nike Ardila, perempuan ini begitu memukau para pendengar musik di tanah air dengan lengkingan suaranya yang khas. Tidak hanya bermodalkan wajah yang cantik, tapi penyanyi ini juga dibekali kualitas suara yang mumpuni.

Para musisi itu berjuang di Industri musik dengan bekal teknik vocal, skill dan musikalitas yang bagus sehingga bisa menghasilkan suatu karya seni yang indah dan bisa dinikmati sampai dengan sekarang. Tidak ada penilaian tampilan fisik, mereka dinilai karena kualitas yang mereka miliki.

Sementara saat ini, , tampilan fisik merupakan modal yang sangat penting, mereka yang tampangnya pas pasan padahal mempunyai suara yang bagus akan tergeser oleh mereka yang mempunyai suara pas pasan tapi mempunyai tampang yang bagus. (mudah-mudahan pernyataan penulis ini tidak benar-). Selain itu, para musisi juga terbagi dua antara yang berjuang dengan idealisme mereka tanpa memperdulikan sisi komersilnya yang kita kenal dengan band indie. Mereka lebih memilih kebebasan ekspresi dalam bermusiknya daripada harus mengikuti tren pasar, mereka berjuang di Indie label yang komunitasnya tersebar di seluruh Indonesia. Di sisi yang lainnya, band-band yang sering kita lihat di televisi sudah bergeser idealismenya dan banyak yang terjebak dalam kondisi dimana hanya mengejar sisi komersil, mengorbankan idealisme dan tanpa didukung oleh teknik dan skill yang bagus bahkan penulis pernah mendengar pernyataan dari seorang pencipta lagu, di mana ada satu band yang meminta di ciptakan lagu yang bagus dan yang bisa membuat mereka terkenal, sungguh ironis sekali, mereka berkarya bukan karena dorongan untuk menghasilkan suatu karya seni yang indah dan orisinil tapi hanya mengejar popularitas semata. Tentu tidak semuanya seperti yang penulis katakan, penulis yakin diantara musisi tersebut pasti memiliki skill dan teknik yang bagus, mereka hanya terjebak dalam tren pasar yang mengharuskan mereka membuat lagu yang komersil. Di sisi lain, tak dapat dipungkiri, dengan tujuan mengejar sisi komersialnya saja, banyak band-band atau penyanyi baru yang bermunculan secara instan dan menghiasi acara-acara musik yang disiarkan oleh televisi-televisi swasta di tanah air. Tapi akhirnya kemunculan mereka hanya berlangsung sementara dan sekarang sudah jarang kita jumpai lagi, entah hilang kemana atau sudah berubah aliran menjadi girl band dan boy band mengikuti tren pasar saat ini? Entahlah…
Indonesia sebenarnya memiliki banyak musisi handal bahkan ada yang sampai ke luar negri. Beberapa tahun yang lalu, lagu-lagu Sheila on 7, Padi, Ungu sangat diminati oleh Negara tentangga kita Malaysia, Di genre lain ada Mocca yang kerap kali diundang ke korea dan sangat akrab sekali dengan para penggemarnya di sana atau Gugun Blues Shelter yang berhasil menjadi band pembuka konser Bon Jovi di london, belum lagi ada Agnes Monica dan Anggun yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya. Kita berharap semakin banyak bermunculan musisi Indonesia yang berkualitas yang bisa menghasilkan karya-karya yang melegenda dan diapresiasi sampai ke luar negri, tidak hanya bermodalkan tampilan fisik dan mengerjar popularitas semata.

(Smi, 13/12/2012)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More