Pertama kali mendaki gunung Gede itu klo g salah sekitar tahun 2003 atau
2004, berarti waktu itu kira2 saya masih kelas 3 SMP atau 1 SMA, hampir setiap tahun di sekolah kami memang
selalu mengadakan pendakian ke Gunung Gede, biasanya pada bulan juni atau juli,
setelah anak-anak selesai ujian akhir. Peserta pendakian dibagi menurut
organisasi, ada yang dari Satpala, Hizbul Wathan dan PMR. Saya sendiri ikut ke
PMR, walaupun saya ga terlalu aktif di organisasi tersebut.
Gunung gede yang mempunyai
ketinggian 2,958 mdpl, ini merupakan gunung yang sangat ideal bagi para pendaki
pemula, karena tidak terlalu tinggi dan jalur pendakiannya pun terbilang cukup ringan,
karena sepanjang jalur sudah tersedia jalan yang cukup lebar. Kami berangkat pagi
hari sekitar jam 8 melalui jalur gunung putri karena di rasa jalur ini lebih
ringan dibanding menggunakan jalur cibodas, pada saat awal-awal mendaki memang
masih semangat, tapi udah mencapai pertengahan sudah mulai terasa dah tuh
pegel2nya,. Dan di saat itu pula ada pergantian bawa tenda lagi, walhasil
keadaan semakin bertambah buruk aja nih kayaknya, dan ternyata emang benar,
fisik terkuras habis terutama di pergelangan tangan karena selain membawa
ransel, masih harus membawa tenda jg (-__-)”,
padahal itu bawanya udah dijinjing berdua sama temen ku namanya jamal, setelah
itu hampir setiap 10-15 meter kita selalu istirahat karena beban semakin berat
dan jalanan sudah mulai agak menukik.
Jam sudah menunjukkan jam 12.00, tapi kami masih berjuang keras, memaksakan
diri sampai-sampai rasanya pengen ngeluarin semua barang yang ada di tas biar barang
bawaan jadi ringan. Padahal pada saat itu, temen2 kami yang lain sudah ada yang
mencapai puncak. Dan akhirnya setelah mati-matian berjuang, he.... sekitar
kurang lebih jam 2 siang lebih, jalanan yang kami daki sudah mulai mendatar dan
sudah terlihat bunga-bunga edelweis memamerkan keindahan dirinya di tengah
padang yang luas, subhanallah,
alhamdulilah akhirnya kita sampai juga, terbayar sudah perjuangan kita
mendaki ini. Ga nyangka ternyata di atas gunung itu ada padang yang luas ini,.
ga kepikiran lah kalo selama ini cuma bisa mandangin gunung ini dari halaman
rumah doank. Sesampainya di tempat peristirahatan, saat teman-teman yang lain sedang
sibuk membangun tenda, aku langsung
merebahkan diri diantara rerumputan hijau diatas matahari yang masih bersinar
terang sambil menikmati tiupan angin yang membelai tubuh yang lelah ini. ah....
nikmat sekali lah pokoknya.... memang sudah semenjak ditengah perjalanan aku
sudah membayangkan akan melakukan hal ini ketika sudah sampai di atas nanti.
Malam harinya kami menyalakan api unggun untuk menghangatkan sekujur tubuh yang
mulai membeku ini, ditemani secangkir
kopi panas sambil menikmati jutaan bintang yang bersinar terang diangkasa itu
sungguh pemandangan yang sangat luar biasa sekali. So perpect, so beautiful....
Saat kami bangun dipagi hari, tampak butiran es yang sudah membeku memeluk
erat di sekitar tenda yang kami tempati, hmmm, sepertinya suhu malam tadi sudah
mencapai di bawah 0 derajat celcius nih,, walaupun masih terasa dingin kami
mencoba keluar dari tenda agar bisa menikmati keindahan sun rise, kami mulai
berjalan ke arah timur dan seketika cahaya matahari mulai menyambut dan
kehangatanpun menjalar ke seluruh tubuh ini, that was very amazing, sepertinya
pemandangan ini akan lebih indah jika disaksikan di puncak gunung di dekat
kawah...
Matahari sudah berada tepat di atas kami, saatnya kami mulai membereskan
barang-barang dan merapihkan tenda, it’s time to go home now,. Ya, kami memang
hanya akan bermalam satu hari saja di gunung gede, berbeda dengan teman2 dari
satpala yang masih akan tetap di sini sampai besok. Hmmm, tinggal satu lagi pemandangan
lagi yang tak boleh dilewatkan yaitu melihat kawah, di perlukan waktu sekitar 20
s/d 30 menit perjalanan lagi untuk sampai diatas sana, tapi waktu itu tak
terasa karena kami terlalu bersemangat untuk mencapainya, bahkan kami sempat
sampai berlari untuk menuju ke sana.
Sesampainya di sana, terlihat asap mengepul di atas kawah gunung gede yang sempat ia muntahkan pertama kali pada tahun 1747/1748, untung saat itu belum lahir y,, dahulu sempat terjadi lagi letusan besar pada tahun 1852, dan terakhir kali gunung gede mengeluarkan larva nya kembali adalah pada tahun 1957 dan mudah2an itu menjadi yang terakhir y. Saat berjalan dipinggir kawah, pemandangan yang luar biasa terlihat kembali, di atas sana kami bisa melihat awan berada di bawah kami, sungguh sangat indah.... mungkin kalo di malam hari kami bisa melihat indahnya cahaya lampu yang berkilauan dan salah satunya mungkin dari cahaya rumah q, hehe... Setelah puas menikmati kawah dan awan putih tebal yang berjalan di bawah kami, akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan pulang melalui jalur cibodas.
Sesampainya di sana, terlihat asap mengepul di atas kawah gunung gede yang sempat ia muntahkan pertama kali pada tahun 1747/1748, untung saat itu belum lahir y,, dahulu sempat terjadi lagi letusan besar pada tahun 1852, dan terakhir kali gunung gede mengeluarkan larva nya kembali adalah pada tahun 1957 dan mudah2an itu menjadi yang terakhir y. Saat berjalan dipinggir kawah, pemandangan yang luar biasa terlihat kembali, di atas sana kami bisa melihat awan berada di bawah kami, sungguh sangat indah.... mungkin kalo di malam hari kami bisa melihat indahnya cahaya lampu yang berkilauan dan salah satunya mungkin dari cahaya rumah q, hehe... Setelah puas menikmati kawah dan awan putih tebal yang berjalan di bawah kami, akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan pulang melalui jalur cibodas.
Demikian pengalaman saya mendaki gunung gede, yang udah pernah naik ke
sana, silahkan bisa di share, dan bagi yang belum??? Hmmm, silahkan mulai atur
jadwal dan persiapkan fisik anda untuk mendakinya....
0 komentar:
Posting Komentar