Hari pertama, kami menghubungi
beberapa teman yang kami pikir mempunyai vokal yang bagus, dan akhirnya
terpilihlah idham (anak fisipol), singkat kata dia pun setuju, walaupun
sebenarnya dia bukan seorang vokalis dan tidak ada pengalamn menyanyi
sebelumnya. Setelah adanya kepastian mendapatkan vokalis, kami akhirnya
mendaftarkan diri untuk mengikuti lomba tersebut dengan nama “AIR” yang merupakan
singkatan dari Adit, Idham dan Riki.
Kami memilih lagu wajib “keimananan –
haris shaffix” dan “akhirnya – Gigi” sebagai lagu bebasnya, kedua lagu tersebut
sudah pernah kami bawakan dengan grup kami sebelumnya (Raisya). Kami mulai melakukan
latihan, saat latihan pertama tersebut ternyata hasilnya kurang memuaskan, idham
yang kami kira memiliki suara yang bagus, tidak bisa mengeluarkan suaranya,
mungkin karena grogi atau mungkin karena memang dia tidak bisa menyanyi,
entahlah, tapi pada saat itu semangat yang awalnya sangat tinggi, tiba-tiba langsung
turun secepat kilat. Ternyata idham memang belum siap untuk menjadi seorang
vokalis tetapi sebagai bentuk tanggung jawabnya, dia berjanji akan mencarikan
seorang vokalis. Setelah latihan selesai, adit sempat down dan mengusulkan
untuk membatalkan saja perlomba ini. Tapi kami masih memiliki keyakinan dan
meyakinkan adit untuk tetap mengikuti
lomba ini.
Hari kedua, idham datang dengan
membawa amin (berasal dari krapyak), setelah melakukan latihan, alhamdulilah
ternyata amin memiliki kualitas suara yang bagus, semangat kami yang awalnya
turun kembali naik setelah latihan ini, kami terpikir untuk menambah jumlah
vokalis untuk mengisi suara 2 dan 3 untuk menambah harmonisasi suaranya agar
tedengar lebih indah, karena jika hanya mengandalkan satu vokal saja, grup ini
akan terlihat biasa saja sementara saingan kami pasti banyak grup acapella dengan
kualitas yang bagus-bagus (salah satunya adalah "Awan Voice" yang sempat masuk finalis di X- Factor RCTI). Idham yang semula sebagai vokalis akhirnya kami
tunjuk sebagai manager group dan bertugas untuk mencari 2 vokalis lainnya.
Hari ketiga, idham kembali datang
dengan membawa dede dan mumun, dua-duanya masih berasal dari krapyak tempat
mereka mesantren, sebelumnya mereka telah berlatih lagu-lagu yang akan kami
bawakan sehingga pada saat datang mereka sudah siap dan kita tinggal
memadukannya saja. Dan, setelah kami melakukan latihan, ternyata hasilnya
semakin menambah keyakinan dan semangat kami untuk mengikuti lomba ini, idham
ternyata membawa orang-orang yang tepat untuk dijadikan sebagai vokalis ini. Dengan
sisa waktu yang tinggal menghitung hari lagi, kami tambah giat berlatih dan
terus melakukan beberapa improvisasi dan perubahan pada nada-nadanya agar
terdengar berbeda dari lagu aslinya.
Hari keempat,
merupakan hari terakhir kami melakukan latihan dan persiapan sebelum mengikuti
lomba, kami terus memantapkan vokal dan iringan gitarnya. Kami berlatih sepanjang
hari demi mendapatkan hasil yang optimal esok harinya.
Setelah semua peserta selesai
mempertunjukan kebolehannya, tibalah saatnya pengumuman 5 besar yang akan
lanjut ke babak final. Hati kami pun semakin tak menentu, rasa tegang dan cemas
bercampur menjadi satu. Panitia mulai mengumumkan, satu-persatu peserta yang
lolos seleksi mulai diumumkan, kami semakin pesimis, karena dari mulai peserta
ke satu sampai ke empat sudah di tempati grup lain, sekarang hanya tinggal
menyisakan satu tempat lagi, dengan melihat saingan kami yang lebih bagus, kami
mulai pasrah dan sudah bersiap-siap akan meninggal tempat itu. Dan saat panitia
mengumumkan peserta yang terakhir, kami terkejut bukan main, karena ternyata
mereka menyebut nama grup kami “Air Sky”, sontak kami mengucap rasa syukur dan senang bukan kepalang.
Alhamdulilah akhirnya kami menjadi
satu-satunya grup nasyid non acapella yang berhasil masuk 5 besar, sementara
peserta yang lain beraliran acapella semua. Kegembiraan kami tak berlangsung
lama, karena besok harus mempersiapkan 1 lagu bebas tambahan yang harus di
bawakan pada saat final nanti. Selesai dari saphir square, kami langsung
berangkat ke krapyak untuk mendiskusikan lagu apa yang akan di bawakan besok,
akhirnya setelah berdiskusi panjang, kami sepakat akan membawakan lagu “Sesungguhnya
– Ungu”, kami memilih lagu ini karena sebelumnya sudah pernah kami tampilkan
juga saat bersama “Raisya”, tinggal menyusun dan mengatur vokalnya saja. Para giitaris
berlatih terpisah dengan vokalis, saat kami berlatih gitar terdengar para
vokalis sedang berlatih dan membagi suara, sayup-sayup terdengar suara amin
dengan suara tingginya membuat kami semakin bersemangat berlatih. Setelah para
vokalis telah selesai membagi suara, kami lalu berlatih bersama, alhamdulilah
ternyata kami sudah langsung bisa memadukan semuanya menjadi satu. Kami terus
berlatih sampai tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 12 malam, setelah 3 jam
berlatih dan kami rasa cukup, kami memutuskan untuk pulang dan istirahat untuk
persiapan final besok.
Setelah semua peserta tampil tibalah saatnya
pengumumam lomba, kami duduk di barisan belakang dengan harap-harap cemas
sambil berdoa dalam hati masing-masing.Kami tidak berharap banyak untuk menjadi
juara karena tahu kualitas kami masih jauh di bawah peserta yang lain. Dan
panitia pun akan segera mengumumkan juara 1, 2 dan 3. Di mulai dari juara 3,
ternyata nama grup kami yang di sebut. Alhamdulilah ternyata dengan persiapan
yang minim dan menjadi satu-satunnya grup nasyid non acapella yang berhasil
masuk final, kami bisa menjadi juara
ketiga, sungguh tidak terpikir sebelumnya.
Kami merayakan kemenangan ini dengan makan-makan bersama di sebuah
tempat di pinggir jalan yogyakarta. Setelah mengikuti lomba ini kami mulai ada
panggilan untuk tampil di Ambarukmo Plaza, sungguh menjadi suatu kebanggaan
bagi kami.
Terima Kasih untuk moment ini ya
Allah, kami banyak belajar tentang makna keyakinan, kerja keras dan tak mudah menyerah...
Dedicated to all Air Sky member :
Adit, Amin, Dede, Mumun, Idham, Me....
Watch Video Keimanan (Audition) - In Progress Uploading
0 komentar:
Posting Komentar