Quds Band (2003-2006)

From left to right - Zulfa (Vocal), Milana (Bas), Irfan (Drum), Fadli (Guitar/Keyboard), Me (Guitar).

Quds Band after Live Performance

Islamic Centre Muhammadiyah Cipanas.

Raisya (2007-2008)

From left to right - Me (Guitar 2), Chain (Vocal), Adit (Guitar 1).

Air Sky (2008 - Ramadhan Edition)

From left to right - Adit (Guitar 1), Me (Guitar 2), Amin (Vocal 1), Dede (Vocal 2), Idham (The Manager), One more person not included in that photos is Mumun (Vocal 3).

Arashi (2009-2010)

From left to right - Banon's sister (Excluded), Banon (Bas), Angel (Vocal), Adit (Guitar 1), Me (Guitar 2), One more person not included in that photos is Eko (drum) .

Minggu, 17 Maret 2013

Repoeblic Patah Hati - Dosa

Pantaskah aku ini jadi penghuni surga
Sedangkan ku banyak dosa

Salam ya salam, assalammualaikum
Wahai kawanku perkenankan ku ceritakan resah gelisah ku
Tentang betapa dekatnya jarak hidup dan mati di dunia ini
Tentang kematian yang setiap saat bisa saja mendatangiku tanpa permisi

Astaghfirullah, begitu banyak waktu yang kulewati dengan sia-sisa
Hingga tak ada sedikit pun ruang di hati
Kecuali hanya terisi dengan dosa
Dosa kecil dosa besar semua bertumpuk seperti sampah
Yang bisa menguburku dalam liang lahat
Hingga membusuk melebihi sampah
Repeat * [2x]

Hingga suatu ketika ku jatuh sakit, udara dingin terasa menggigit
Dan ku merasa inilah akhir perjalanan hidupku
Yang begitu singkat dan hanya terisi dosa
Takut mati, takut mati, aku amat sangat takut mati
Ku merasa neraka makin dekat dengan jiwaku
Yang tak bisa melakukan apa-apa lagi

Alhamdulillah, segala puji bagiMu Ya Allah
Yang masih memberi hambaMu waktu tuk kembali padaMu
Sungguh aku ingin melunasi semua dosa-dosaku
Yang tak bisa kuhitung satu demi satu
Walau aku tahu takkan cukup waktu
Menghitung dosa-dosa yang melebihi jutaan bintang

Repeat *
Ra magrib, ra isya’, ra subuh, ra dhuhur, ra ashar, ra poso, ra zakat, ra ngaji
Sregep sing ngapusi, mendem … bengi
Bojo gonta-ganti nganti bingung sing ngopeni
Kelingan neng omah yen duit
Terus njaluk wong tuwo alesan neko-neko nganti ngapusi

Sarunge mambu nganti koyo kloso,
Dikumbah setaun pisan wae yen arep bagda
Dasarane bocahe mbeleng, wayahe sholat malah pasang nomer
Senin kemis poso susu, sasi poso malah dolanan susi
Susa susu susa susi, susa susu susa susi
Saiki susah, sesuk susah, susi marake susah

Repeat * [3x]

Kamis, 14 Maret 2013

Berat Segelas Air

This Story is taken from www.kisahinspirasi.com


Saat Stephen R. Covey mengajar tentang Manajemen Stress, dia bertanya kepada para peserta kuliah,

“Menurut anda, kira-kira berapa berat segelas air ini?” Jawaban para peserta sangat beragam, mulai dari 200 gram sampai 500 gram.



“Sesungguhnya yang menjadi masalah bukanlah berat absolutnya. Tetapi berapa lama anda memegangnya,” ungkap Covey.

“Jika saya memegangnya selama satu menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama satu jam, lengan kanan saya akan sakit. Jika saya memegangnya selama satu hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya,” lanjutnya.

“Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat. Jika kita membawa beban terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu terasa meningkat beratnya,” ungkap Covey.

”Yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut. Istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi. Kita harus meninggalkan beban kita, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi. Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sehari-hari, tinggalkan beban pekerjaan anda. Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok,” lanjutnya.

“Apapun beban yang ada di pundak anda hari ini, coba tinggalkan sejenak. Setelah beristirahat, nanti dapat diambil lagi. Hidup ini sangat singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya. Hal terindah dan terbaik di dunia ini tak dapat dilihat atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di dalam hati kita,” kata Covey.


Kisah Sebuah Tes Tulis Lamaran Kerja

This story is taken from www.kisahinspirasi.com


Kisah ini saya dapatkan di status facebook salah seorang sahabat saya. Saking inspiratifnya, saya tergerak untuk segera tuliskan ulang dan hadirkan untuk Anda.

Dikisahkan suatu waktu di Indonesia, ada sebuah perusahaan yang melakukan rekrutmen untuk sebuah posisi. Perusahaan tersebut perusahaan besar, yang sampai sekarang pun namanya insya Allah masih cukup dikenal di Indonesia. Pelamar untuk posisi tersebut terbilang besar, sekitar 2000-an orang. Namun hanya 1 orang yang akhirnya diterima bekerja disana.
Dalam proses rekrutmen, perusahaan tersebut memberikan sebuah tes tertulis. Isi tes tertulisnya, adalah sebuah kasus untuk dijawab oleh calon karyawannya. Berikut kasus dalam tes tulis. 
-----------
Anda sedang mengendarai motor ditengah malam yang hujan, ditengah jalan Anda melihat 3 orang sedang menunggu kedatangan angkot :
- Seorang nenek tua yang sangat lapar.
- Seorang dokter yang pernah menyelamatkan hidup Anda sebelumnya.
- Seseorang special yang selama ini menjadi idaman hati Anda.
Anda hanya bisa mengajak satu orang untuk dibonceng, siapakah yang akan Anda ajak ? 
Dan jelaskan mengapa Anda melakukan itu!!
-----------
Jika Anda ikut dalam proses rekrutmen tersebut, kira-kira jawaban Apa yang akan Anda berikan?
Jangan scroll kebawah sebelum Anda memberikan jawaban Anda.
Serius, jawablah dulu, baru kita lihat jawaban yang diterima.









 dari 2000an pelamar & jawaban, hanya 1 yg diterima, Orang tersebut tidak menjelaskan jawabannya, hanya menulis dengan singkat :
"Saya akan memberikan kunci motor saya kepada sang dokter dan meminta dia untuk membawa nenek tua tersebut untuk ditolong segera. Sedangkan saya sendiri akan tetap tinggal disana dengan sang idaman hati untuk menunggu angkot."
Dan diterimanyalah ia serta langsung mendapat kualifikasi smart & brilliant employee 
Lepas dari nilai non-syari terkait khalwat-nya, Bagi saya pribadi, hikmah yang bisa saya petik adalah kita dapat melakukan sebuah efisiensi pekerjaan yang menyenangkan. Syaratnya hanyalah kita mau berkorban lebih untuk mendapatkan sesuatu yang insya Allah lebih besar. 
Kalau kamu? inspiratif Apa yang bisa kamu petik?

---
Cerita dari Facebook,
-gambar dari darlawrites.com-

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More